Sistem pembayaran itu menyediakan kredit pada user Facebook. Kredit itu kemudian dapat digunakan untuk membeli barang virtual dari aplikasi pihak ketiga yang berjalan di situs lain atau di situs Facebook itu sendiri.
Facebook berharap dengan menawarkan mata uang virtual akan mendorong lebih banyak perdagangan online di situsnya. Sebagai penyedia sistem pembayaran, Facebook akan menarik bayaran dari setiap transaksi.
“Upaya ini akan signifikan. Situs jejaring sosial telah lama kesulitan mengumpulkan revenue,” kata Ray Valdes, analis di Gartner Research. Valdes memperkirakan revenue dari sistem pembayaran itu akan menyumbang sepertiga dari income Facebook.
User Facebook telah lama menggunakan uang sungguhan untuk membeli barang virtual. Aplikasi terbesar di Facebook, Zynga dilaporkan memiliki penjualan tahunan mencapai US$ 100 juta. Game itu dimainkan oleh 42 juta user di seluruh dunia.
Penjual aplikasi di Facebook diperkirakan bisa mengumpulkan lebih dari US$500 juta pada tahun ini, lebih besar dari yang didapat Facebook itu sendiri. Sistem pembayaran hanya diujicoba untuk tiga aplikasi pada saat ini.
Tapi Facebook menjanjikan akan lebih banyak digunakan pada aplikasi lain. Sistem pembayaran itu akan menjadikan Facebook sebagai pemain besar di bidang e-commerce. “Facebook bisa menjadi portal belanja dan sumber untuk download lagu,” kata Valdes.
Sejak lama Facebook dipertanyakan karena sulit mengumpulkan uang. Tapi pekan lalu Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg mengatakan perusahaannya sudah untung dalam ukuran Ebitda (earning before interest, tax, depreciation and amortisation) selama lima triwulan berturut-turut. Facebook juga mematok revenue bisa tumbuh 70% tahun ini.
Zuckerberg menegaskan cash flow Facebook akan profitable pada tahun depan. Analis menyebut pendapatan Facebook pada 2009 akan mencapai US$ 500 juta.
Facebook saat ini telah memiliki lebih dari 300 juta user dan terus tumbuh. Pekan lalu Facebook mendapat dana investasi US$ 200 juta dari Digital Sky Technologies kelompok investasi internet dari Rusia.
Facebook bermaksud mendorong profitabilitasnya di saat pertumbuhan usernya terus meningkat tajam. Jumlah user Facebook di AS yang meluangkan waktunya di situs jejaring sosial itu juga naik 83% tahun lalu menurut riset Nielsen Online.
Tapi Nielsen Online juga mewanti-wanti puncak kepopuleran jejaring sosial adalah sekarang. Hal itu bisa dilihat dari Friendster serta MySpace yang pernah tak terkalahkan di masanya, kini sudah ditinggalkan user. “Facebook dan Twitter juga bisa terancam,” kata Jon Gibs, Wakil Presiden Nielsen Online Media.
Untuk itu Facebook harus mencari cara yang kreatif untuk mengumpulkan revenue. Jejaring sosial terbukti bukan bisnis yang selamanya mengutungkan. “User bisa dengan mudah berpindah ke platform lain,” jelas Gibs
4 komentar:
alowww
alooww juga mr. guest...
Alow salam kenal !!
kayaknya gak mungkin dech mas, karena kesuksesan facebook khan dari iklan-2nya ... tapi kita tunggu aja dech tanggl mainnya. N situs socialbookmarking kayaknya bakal balik lagi ke FS jika FB dikenakan biaya
regrads
Salam kenal juga Mas Nanyang,
Ya saya juga berharap begitu, tapi katanya memang pendapatan dari iklannya merugi. Mungkin yang tidak gratis pada aplikasinya. Ya betul seperti mas Nanyang bilang, kalau FB berbayar, pasti pada balik ke FS lagi.
Posting Komentar
Komentarlah sesuai dengan isi artikel. Spam akan saya hapus.
Bagi yang mau bertukar link, silahkan konfirmasi di kolom komentar.