Borobudur Dibangun Manusia Bercawat ?

Minggu, Juli 17, 2011

Apakah anda tahu Candi Borobudur? Apakah anda tahu siapa yang membangunnya? Apakah anda tahu siapa arsitek Candi Borobudur? Sejumlah pertanyaan akan segera muncul begitu anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi.

Menurut sejarah(yang tertulis), Candi Borobudur dibangun pada masa dinasti Sailendra ratusan tahun yang lalu. Tapi tidak dijelaskan siapa yang merancang, dan bagaimana membangunya secara rinci. Banyak pendapat mengatakan kehidupan saat itu sangatlah sederhana (bodoh-red) jika dibandingkan dengan peradaban pada masa kini. Mulai dari sistem ketata negaraan, ekonomi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, semua masih sederhara. Tetapi apakah itu betul?

Ada yang mengganjal pikiran saya tentang kehidupan saat Candi Borobudur dibangun adalah masih sederhana. Saya berpikir, apakah orang-orang yang telah bisa membuat bangunan semegah dan serumit Candi Borobudur masih tinggal di dalam gua, memakai cawat, suka menggambar monyet dan binatang didinding-dinding gua? Apakah mereka telah tinggal di dalam rumah dengan atap jerami? Apakah mereka masih menggunakan batu untuk membuat api?

Pada relief yang ada di Candi Borobudur tergambar cara bercocok tanam para petani saat itu. Apakah orang yang telah bisa membuat bajak sawah belum bisa menghitung ukuran tanah seperti luas tanah? Tergambar juga pasar sebagai tempat perdagangan, apakah belum ada mata uang yang sah sebagai alat pembayaran?

Ada juga relief tentang kapal legendaris "dewa ruci" yang berlayar mengelilingi dunia. Apakah mereka belum tahu navigasi? Belum memahami ilmu kelautan? Belum mengerti konstruksi mekanik?

Dan masih banyak pertanyaan lain yang menolak bahwa peradaban saat itu sangat sederhana. Menurut saya, peradaban pada saat Candi Borobudur dibangun sudah sangat maju. Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah maju layaknya jaman ini (bahkan mungkin lebih).

Bahkan peradaban sebelum adanya Candi Borobudur sudah sangat maju. Seperti perdagangan barus yg digunakan untuk mengawetkan mayat di mesir, artinya nusantara telah memiliki jaringan perdagangan dengan mesir dan sumeria. Bahkan masyarakat "Mala" diklaim tinggal di nusantara. Bahkan tercatat salah seorang putri "Mala" yang bernama Ketura/ Keturah / Katura menjadi salah seorang istri dari Abraham/Ibrahim.

Rasanya aneh jika kita berpendapat ilmu pengetahuan dan teknologi pada jaman dulu adalah primitif, sederhana, bodoh. Mungkin kitalah yang bodoh karena belum bisa memahami kecanggihan teknologi mereka.

Mungkin diantara anda yang kebetulan membaca dan tertarik akan hal ini bisa menambahkan artikel atau referensi agar terbuka bagi kita semua misteri sejarah ini.

1 komentar:

sampai sekarang masih jadi pertanyaan besar ya Gan...

Posting Komentar

Komentarlah sesuai dengan isi artikel. Spam akan saya hapus.

Bagi yang mau bertukar link, silahkan konfirmasi di kolom komentar.

 
 
 

Archives


 
Copyright © SUMBER BELAJAR |